Wednesday, August 03, 2005

CITA-CITA-KU

Ketika aku masih di sekolah dasar, ibu bertanya..le apa cita2mu besok kalau sudah besar..pengen jadi insinyur buk. Itu jawabku waktu itu, maklum insinyur waktu itu identik dengan Pak Tejo tetangga sebelah rumah yang kata ibu seorang insinyur, Pak tejo kelihatan sbg orang pintar, disegani di kampung, punya banyak mobil, kaya! Aku pengen seperti Pak Tejo, singkatnya itu...Ibu hanya tersenyum dan bilang semoga cita-citamu terkabul nak..Ketika aku remaja ibu bertanya lagi…’le kamu pengen jadi apa kalau sudah besar?’..pengen jadi bintang film buk..jawabku singkat, karena waktu itu sebagai seorang remaja aku ngefans berat sama Rano Karno, Iwan fals..rasanya senang sekali melihat bintang film yang cantik dan ganteng, kaya, dipuja orang, terkenal…kerenlah…Seperti biasa ibu hanya tersenyum dan berdoa semoga cita-cita ku terkabul…Selepas masa remaja, mau masuk universitas bingung..mau masuk daftar universitas mana, kembali ibu bertanya, ‘le lha kamu nanti pengen jadi apa?’ seingat ibu dulu kamu pengen jadi insinyur terus pengen jadi bintang film’..’Aku pengen jadi dokter buk’ setelah berpikir lama, melihat biaya ibu ke dokter makin membengkak, kalau anaknya ada yang jadi dokter kan bisa gratis ke dokter, mulai berangan2 kalau seandainya jadi dokter akan banyak bisa beramal,juga bisa kaya, dan disegani sperti dokter Joko di kampungku...Seperti biasa ibu tersenyum dan berdoa semoga apa yang kuinginkan terkabul..Perjalanan nasib tidak membawaku jadi dokter, melainkan jadi insinyur seperti Pak Tejo.. Ketika aku baru menikah ibu bertanya lagi..kamu pengen jadi apa le..Pengen jadi suami yang soleh, punya anak2 yang soleh bu..Ibu tersenyum dan berdoa semoga cita2ku berhasil..Ketika aku sudah tua, cucu sudah mulai 5, ibu sudah renta dan sakit-sakitan , ibu masih bertanya juga kepadaku ‘le kamu pengen jadi apa’ Kali ini pertanyaan ibu kuanggap aneh..dulu kuanggap biasa saja sebagai ibu menanyakan cita2 anaknya, bahkan sering kuanggap angin lalu..’Le kamu pengen jadi apa’ ‘Bu tole sudah tua, rasanya semuanya sudah sesuai cita2 tole, kok ibu masih bertanya itu itu terus? ‘le kamu pengen jadi apa’ tanya ibu tanpa menghiraukan kata2ku. Ibu sudah renta sekali, dan aku bukan anak kemaren sore, tapi beliau masih pengen tahu cita-citaku. Baru aku menyadari bahwa pertanyaan ibu amat sangat mendasar bagi aku seorang manusia. Sebagai manusia bagaimanapun pasti selalu punya cita2. Suatu cita2 akan membimbing ke suatu usaha menuju cita2 itu. Karena itu keinginan atau cita.cita yang lurus, akan membimbing kearah usaha yang lurus, itu yang kutangkap dari pertanyaan ibu. Baru aku menyadari kalau selama ini aku tdk punya cita-cita yang sebenarnya, memang sudah seharusnya aku bercita2 setinggi2nya dalam pencapaian kesuksesan hidup duniawi, namun jangan lupakan cita2 setinggi2nya dalam kesuksesan hidup diakherat kataku pada diriku sendiri.‘Bu cita2ku menjadi penghuni sorga bu’ Ibu tersenyum dan mendoakanku berulang2 semoga terkabul cita2ku. Dan akhirnya ibu meninggal. Ah….sepertinya ibu hidup hanya untuk menanti jawaban ttg cita-citaku. Aku berjanji pada ibu untuk selalu bercita2 masuk sorga, supaya aku ingat selalu untuk selalu berbuat yang terbaik, beribadah dan beramal soleh…

Wallahualam
Kinoyumar-
Dietrichdorf, November 2004

No comments: