Friday, August 19, 2005

Bothok Sembukan


Daun Sembukan
Originally uploaded by kinoyumar.


Hari ini terjadi kehebohan di kelas kalkulus. Bau tidak sedap menyengat seluruh ruangan yang dipadati hampir 100 orang. Ruangan yang cukup besar ternyata tdk mampu meredakan sang bau yg cukup menyengat. Suatu bukti kedahsyatan sang sumber. Tdk satupun tahu asal muasal si ‘bau’ . Namun orang tahu bahwa itu adala bau kentut. Dosen kalkulus yang ‘cool’ pun akhirnya turun tangan. Mungkin dia juga sudah tidak tahan dengan si bau itu. Pelajaran kalkulus pun akhirnya diselingi dengan pelajaran mengenai ‘bau’. Partolah orang pertama yang tahu dan nyeletuk bahwa itu bau kentut: ‘wuihh kentut siapa ini?’ dan dia juga org yg pertama tahu soal penyebab bau yg heboh itu..’gileee sarapan bothok sembukan kali nih org..’. Namun pada akibatnya, informasi yang kebenarannya mencapai 90% mengakibatkan Parto menjadi tertuduh utama: dialah yang kentut, dialah yg sarapan sembukan. Orang2 memang mengiyakan pernyataan parto bhw itu adalah bau kentut akibat makan sembukan, walau sebagian orang2 ada juga yang tidak tahu apa itu sembukan, terutama orang2 yang besar dikota. Tentu saja parto menolak dituduh: apakah disini juga sama dg diluar sana? Maling teriak maling? Parto bukan maling, atau Parto bukan maling bau2 sedap disekitar orang2, yang mengakibatkan timbul bau tdk sedap. Parto bukan pengentut, walau Parto tahu itu bau kentut…Kenapa jika org tahu sesuatu maka dia akan menjadi tertuduh atau tertuduh menjadi pelaku atas ketahuannya, pikir Parto jengkel ‘soalnya too..siapa lagi yang makan sembukan, kalau bukan kamu..wong kita2 orang juga gak tahu apa itu sembukan’ celetuk joni yang parlente, tipe artis2 holywood. ‘wahh kasihan sekali kamu memang..sembukan saja tdk tahu’ celetuk lainnya membela Parto yang semakin bingung, karena ternyata tuduhan dia penyebab bau semakin kuat.

Pak dosen akhirnya menengahi dengan mencoba menerangkan apa itu sembukan, setelah juga dia menyadari bahwa hampir 50% lebih murid2nya di kelas tdk tahu apa itu sembukan, betapa menyedihkannya…Sembukan atau ‘daun kentut’ nama latinnya Paederia scandens (Lour.) Merr, punya nama sinonim P. chinensis Hance = P. foetida Auct = P. foetida, Linn = P. tomentosa. Nama2 lokal sering orang menyebut sebagai Kahitutan (Sunda), Kasembukan (Jawa) ; Bintaos, kasembhukan (Madura), Gumi siki (Ternate); Daun kentut, sembukan (Sumatera); Ji shi teng (China), terang dosen kalkulus sambil melihat kesekeliling ruang kelas, disadarinya ternyata semua murid2nya mendengarkan prolog keterangannya mengenai sembukan ini dengan antusias, melebihi ketika dia menerangkan deferensial integral. Daun ini berkasiat untuk menyembuhkan Perut kembung hepatitis, disentri, batuk, kencingtidak lancar..leukopenia’ lanjutnya. Jadi mulai dari perut kembung sampai Leukopenia atau sel darah putih yang berkurang. Rasa daun sembukan manis, asam, dan mempunyai afinitas ke meridian limpa, lambung, paru, dan hati. Faedah lain memperkuat lambung dan memperbaiki fungsi pencernaan. Ia juga mempunyai efek analgetik (menghilangkan rasa sakit), karminatif (pelarut kentut), diuretik (peluruh urin), dan mukolitik (peluruh dahak). Sederet kegunaan lain, stomatik (penambah nafsu amkan), ekspektoran (menghentikan batuk), antibiotik, antiradang, antiracun, serta melancarkan aliran darah dan aliran energi vital.

Selain bisa untuk obat2an..daun sembukan juga enak untuk campuran makanan, di jawa orang sering membuat bothok sembukan, dan rasanya enak sekali apalagi dimakan dengan nasi hangat, sambel trasi…Saya walaupun bukan org jawa tapi juga penggemar berat bothok sembukan, saya kira lebih bagus dan sehat makan bothok sembukan daripada pergi makan ayam instans siap saji. Pak dosen berusaha seobjective mungkin berpendapat mengenai sembukan dg tanpa menggurui murid2nya. Memang memakan sembukan bisa menyebabkan bau kentut yg tdk sedap. Tapi rasanya tidaklah bijaksana jika menyalahkan 'memakan daun sembukan' krn membuat kentut kita tdk sedap. Pada dasarnya kentut adalah kentut, yang bernuansa bunyi dan bau tidak sedap. Makan atau tdk makan sembukan-pun tetap memiliki bau tidak sedap. Padahal kentut sendiri adalah suatu yang sehat, krn jika kita tdk pernah kentut maka perut bisa sakit, kembung. Walau kentut itu bunyi dan berbau tdk sedap, tapi datangnya dari diri sendiri. Jadi siapapun kita kaya miskin, cantik tdk cantik, pintar tdk pintar, toh tetap punya kentut yang bau. Belajar dari kentut ini, janganlah kita bersikap sombong dg kelebihan2 yang kita miliki, apalah artinya kesombongan?? Tdk ada gunanya!! Toh sebaik2nya kita, sepintar2nya kita, sekaya2nya kita…kentut kita tetap bau. Pak dosen melihat murid2nya yang terlihat serius mendengarkannya menjadi tersenyum. Saya pikir kentut saya juga tidak kalah harumnya dengan kentutnya Harison ford. Murid2 tersenyum mendengar ucapan pak dosen. Memang dia terlihat seumuran dengan harison ford. ‘Saya hanya beda dalam bidang katakanlah ‘per-keren-an’ saja kok' jelas pak dosen lagi sambil tersenyum. Jadi kentut tidak memandang siapa, bau kentut tetap memiliki dampak yang sama....baunya tetap tdk diharapkan tapi kehadirannya tetaplah sulit untuk dihidarkan. Kentut juga bisa merupakan senjata lho, kentut Semar adalah senjata pamungkas yang bahkan bisa seperti obat tidur bagi musuh2nya. Tambah pak dosen tersenyum. Semar adalah tokoh utama panakawan - arti dari panakawan: pana yang berarti bijaksana dan kawan berarti teman jadi artinya adalah teman yang bijaksana. Sbg orang (teman) yang bijaksana, tentu dia akan selalu mengakui perbuatan2nya yang dirasa mengganggu orang lain. Berjiwa besar. Dalam soal kentut. Kenapa kita harus malu dengan kentut kita..malu dg kita berkentut..malu mengakui kelemahan kita??malu mengakui kesalahan kita?...toh semua orang sama punya kentut dg bau tdk sedap. Kata Ben franklin ‘ Fart proudly!’ Kenapa juga kita harus ribut dengan bau kentut orang lain? memangnya kentut kita tdk bau? Tiba2 salah seorang murid berdiri..’Pak sayalah sebenarnya penyebab bau itu. Saya kentut. Tadi pagi saya juga makan bothok sembukan, favorit saya’ Kelas menjadi ribut seketika. Murid murid lain terperangah..terkejut..ketawa..sedih..heran..yang pasti tidak habis pikir.. ‘Sudah jangan ribut’ teriak Pak dosen dari depan kelas.

Kenapa kelas menjadi tiba2 ribut? Apa yang menarik dari pengakuan si-pengentut? Tunggu tgl maennya hehehe..

Bersambung…

–18 August 2005-Kiel

4 comments:

Unknown said...

weleh..kowe dudu wong jowo toooo...aku legoo...secara kowe sering ngisin2ne ke-jowo-an nya wong jowo *kabuuur*

terus Parto ki sopo yoo..? eh ojo2 sing ngentut iku kamu sendiri..

miraykemuning said...

bisa jadi analisa mbak Ria bener tuh Noy...
gaya kamu sekarang, bikin cerbung he he he...
btw, dosen kalkulusnya sama sih? rasanya dosen kalkulus dulu itu yang suka nulis pake bahasa rusia dan agak linglung yaa? wah lupa namanya, tapi nama anaknya inget, secara dia temen SMA dulu

Kinoy said...

hahaha..yang pasti gua emang pernah kentut :P..eh namanya pak Kusno mir..orgnya eksentrik pintar nulis rusia

marpuah said...

jadi ingat pengalaman pribadi kalo baca itu... :D